Cerita Toga #2


“Pagi Dik, Aya.”

“Pagi Mas Sol.” Sapaku pada seorang kakak tingkat. Sebenarnya engga sefakultas sih. Gedung fakultasnya juga lumayan jauh.

“Kok?” Dia terlihat bingung.

“Kan bener,” jawabku dua kali bingung karena pertanyaannya.

“Kenapa, Mas Sol? Namaku kan Mas Soleh.” Jelasnya panjang kali lebar.

“Itu sudah biasa. Aku kan ruar binasa.”

“Luar biasa, Aya.”

“Ya, itu maksudnya.” Dia pun melengos dengan jawabanku. “Mas Sol mau kemana? Kok ke gedung Aya?” Tanyaku penuh selidik.

“Mau ketemu kamu,” jawabnya

“Lah, ada perlu apa? Jangan bilang, Mas Sol kangen Aya?” Cerocosku.

“Tuh tahu,” ucapnya berbinar.

“Mas kangen Aya? Pengen bicara sama Aya?” Tanyaku dan diangguki olehnya.

“Sebentar,” aku pun mencari keberadaan Eli dan Epih. “Duo E, sini!” Panggilku bersemangat. Mereka pun setengah berlari melihat tanganku yang melambai.

“Apa an?” Tanya Eli

“Mas Soleh, apa kabar?” Tanya Epih pada satu spesies beda kelamin dihadapan kami.

“Eh, itu anu…”

“Mas Sol ulang tahun, gaes. Kita makan gretongan.” Tuturku jelas pada Duo E.

“Yang bener, Mas?” Tanya mereka bersamaan.

“Ayaaaaaa,” ucapnya setengah marah. Aku pun nyengir lalu menarik tangan Duo E untuk berlari menjauhi Mas Sol.

***

“Sukaesiiiih,” teriakku pada seorang teman. Pemilik nama pun langsung menghentikan langkahnya kemudian berbalik kearahku.

“Ayaaaaaaaaaa, gua mutilasi, Lu!” Dia pun mengejarku. Aku langsung berbalik arah agar tak tertangkap olehnya.

“Jangan lari, Lu.” Teriaknya di lorong fakultas teknik. “Nama gua Elvi!”

“Lu ngapain nguber gua? Gua salah apa?” Tanyaku dengan berteriak sembari berlari. “Elvi Sukaesih, kek penyanyi dangdut.” Ucapku dengan masih berlari. “Woy, minggir woy! Lagi latihan lari kita. Ikut lomba lari nasional!” Teriakku pada beberapa mahasiswa yang tengah melintas di hadapanku.

“Berhenti… Aya….. Ber… Hen…. Ti…” ucapnya dengan nafas terputus-putus. Aku pun berbalik ke arahnya dengan nafas terputus-putus.

“Lu, ngapain mau mutilasi gua.” Tanyaku dengan ngos-ngosan.

“Lu bener-bener ya.” Dia pun duduk selonjoran di bawah tangga. “Lu niat banget ngajakin gua diet.” Aku pun tertawa terbahak.

“Ada apa, sih?” Aku pun duduk selonjoran disebelahnya.

“Mas Soleh, dia marah sama lu gegara tadi pagi lu ngerjain dia.” Jelasnya (masih) ngos-ngosan.

“Terus, masalahnya apa?” Tanyaku polos.

“Lu oon apa gimana sih!” Kesalnya. “Dia asdos gua. Dia tahu kalau kita sering bareng. Dan ancamannya ada sama nilai mata kuliah gua.” Cerocosnya.

“Hahahaha. Emang enak?”

“Kagaak!”

“Gua tuh udah bilang sama Mas Sol, gua engga suka sama dia. Dia nya aja yang masih semangat 2017 buat dapetin hati gua.” Jelasku.

“Nah, itu kan urusan kalian. Ngapain gua kena imbasnya?”

“Yeee, mana gua tahu.” Aku pun bersiap untuk berdiri. “Emang gua pikirin? Hati kagak bisa dipaksa, Neng Sukaesih.” Ucapku lalu pergi meninggalkannya. Aku pun tak mendengar makiannya lagi. “Heran deh. Masa iya, ada orang nyatain perasaan,”Dik, aku suka sama kamu. Kamu, suka juga ya sama aku. Harus itu.” Cerocosku mengingat ucapan Mas Sol beberapa hari yang lalu.

***

So, how?” Sebuah suara menginterupsi langkahku. Aku pun terhenti lalu mencari sumber suara tersebut.

“Aa..pa… Mas?” Ucapku terputus.

“Jawaban kamu atas perasaanku, gimana?” Tanyanya langsung tanpa basa-basi.

“Eeeum, itu… Anu… Aduh…” Ucapku dengan memegangi perut.

“Anu apa?” Tanyanya dengan tatapan mengintimidasi.

“Ayaaaaaa!” Bagai panas dikala hujan aku mendengar suara yang memanggil namaku. “Mati gua!” Ucapku sembari menepuk jidat.

“Kenapa?” Tanyanya bingung.

“Anu, Aya mau ke ruangan Si Plontos dulu, Mas. Hehehe.” Aku pun berlari menuju ruangannya.

“Terus, sampai kapan aku nunggu jawabanmu?” Teriaknya.

Aku yang berlari pun terhenti, “tunggu negara api menyerang, Mas!” Teriakku lalu tersenyum. “Mas ngurus wisuda gih. Aku engga mau lho nanti didampingin sesama mahasiswanya.”

Dia pun bersemangat lalu segera berlari mengurus wisudanya. “Tunggu aku, Ayaaaa.” Teriaknya. Aku hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuannya.

0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah yang baik untuk keabadian tulisan ini.

3 Tulisan Sering Dibaca Minggu Ini: