Buanyak sekali kisah-kisah baru mengiringi ku kali ini. Hilir mudik jejali alam angan sadar ku. Ingin menangkapnya, mengurungnya dalam bualan tinta-tinta. Jemari ku, serasa enggan merangkainya.
Tentang warna-warna, dimana hitam dan putih menjadi pusaranya.
Tentang cerita-cerita, dimana eksistensi (ke-AKU-an) menjadi muaranya.
Alfabet berurut membentuk formasi pelafalan-pelafalan. Setiap hurufnya memiliki maknanya sendiri. Sama halnya rangkaian manusia hidup, ciptaan termulia dari ragam makhluk hidup.
Kamu tahu Sayang.
Kurasa Dia sedang membiarkan diriku terlena. Beberapa hari ini bergumul dengan orang gila. Entah berpura tidak waras ataupun sebaliknya. Keliaran anganku mungkin yang menjebak akal ini seakan dekat dengan Dia, namun tidak kurasakan "rasa" seperti sebelumnya. Kenikmatan menjamah kalam-kalamNya, wangi aroma hadirNya, santun senda-gurauNya tak kutemukan kembali direlung jiwa ini.
Kamu tahu Sayang.
Kurindu sekali rasa-rasa yang pernah Dia kirimkan padaku. Nikmat yang hanya akan ditemukan di nirwana. Dia tambatan semua hati. Pelipur lara yang abadi dan tak tergantikan oleh apapun.
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik untuk keabadian tulisan ini.